Langkah
berikutnya yang perlu diambil oleh pembuat telepon adalah mengganti sistem
switching analog dengan sistem switching digital. Dengan perubahan ini, maka
suara dapat dibawa melalui jaringan dalam bentuk digital sehingga mengurangi
pekerjaan pengubahan sinyal pada bagian switching dan titik transmisinya.
Masih
dapat diingat kembali ketika sistem switching mekanik bekerja, suatu relai atau
saklar stepper digunakan untuk menyambungkan secara fisik melalui jaringan. Apa
yang terjadi ? Tentu dalam hal ini dibutuhkan suatu kawat yang menghubungkan
dari satu telepon ke telepon yang lain.
Sistem
Switching Digital didasarkan pada penggunaan matriks saklar elektronika. Saklar-saklar
ini biasanya menggunakan sistem digital yang sama sebagaimana pada sistem
transmisi T1 dan E1. Gambar 10.14. Crossbar switch pada sentral telepon Ini
berarti bahwa saklarsaklar sinyal dikelompokkan menjadi eki-valensi data
delapan bit untuk sampel satu suara yang diambil.
Dapat
dilihat matriks saklar digital yang mempunyai beberapa saluran input dan output
dan sebuah pencacah. Pencacah melakukan fungsi pewaktuan (timing) untuk slot
waktu multiplek digital. Untuk penyambungan, saluran input dan output ditandai
angka atau slot waktu yang sama.
Pencacah
yang ada bekerja untuk kemudian dari hasil cacahannya mencapai angka (5), dan
pada saat itu saluran input dan output terhubung. Perhatikan gambar 10.19.
Sementara waktu dua saluran terhubung, delapan bit biner yang mewakili satu sinyal
sampel suara mengalir melalui sambungan.
Selanjutnya
pencacah bekerja hingga mencapai angka 5, dan pada saat yang sama sambungan
antara saluran input dan output akan terjadi. Sementara sambungan tetap
berlangsung delapan bit digit biner atau satu sampel suara akan mengalir
melalui matriks. Demikian pencacah terus berjalan menuju angka 6, maka
sambungan akan terputus dan sambungan matriks yang lain akan terjadi. Saat ini
kebanyakan switching telepon dibuat menggunakan teknik switcing yang sama untuk
sinyal sampel dengan delapan bit biner.
Teknik
ini untuk menyaklar sinyal suara dalam bentuk standar digital sebagaimana yang
ada pada sistem pembawa T1 dan E1. Pada sistem pembawa ini, suara biasanya
disampling 8000 kali setiap detik untuk satu bit sampel setiap saat. Dengan
demikian untuk delapan sampel suara akan ada 64.000 bit setiap detik. Hasilnya
pada matriks harus menyediakan slot waktu untuk delapan bit setiap 1/8000
detik.
Untuk
membentuk sistem switching yang lebih besar, maka yang dilakukan adalah membuat
banyak matriks dalam susunan seri dan paralel. Perhatikan gambar 10.18. Pada
gambar dapat dilihat saklar matriks saling terhubung satu sama lain, sehingga
kelompok pertama menyaklar digit pertama, kelompok kedua menyaklar digit kedua,
demikian seterusnya. Perlakuan semacam ini mirip dengan cara-cara
yang dilakukan pada saklar step (stepping switches).