Perkembangan
teknologi elek-tronika dalam perangkat keras yang semakin lama menjadi semakin
kecil bentuknya dan semakin canggih bekerjanya mendorong perkembangan yang
pesat pula dalam sistem komunikasi bergerak. Dorongan perkembangan komunikasi
bergerak juga terkait dengan faktor-faktor seperti : adanya tuntutan dari segi
kemudahan berkomunikasi dan kapasitas sistem, teknologi yang lebih murah,
ukuran fisik sistem dan piranti yang lebih kecil dengan peningkatan kemampuan
komunikasi yang sedapat mungkin mendekati kemampuan komunikasi yang menggunakan
transmisi kabel, yang berdimensi multimedia (suara, data, grafik dan gambar).
Evolusi
komunikasi nirkabel bergerak tampaknya sudah akan mulai masuk ke generasi
keempat. Pada sistem seluler generasi pertama, transmisi data percakapan analog
antara BTS atau stasiun induk di setiap sel dengan pengguna ponselnya
memiliki laju rendah, dan tidak efisien. Tetapi , penyalurannya dari BTS ke
MSC, (mobile switching center) atau Sentral Telepon. Sinyal-sinyal percakapan
biasanya di-digitalkan menggunakan format pemulti-plekan divisi waktu (TDM)
yang sudah distandarkan, dan selalu berbentuk digital dalam penyaluran
selanjutnya dari MSC ke PSTN.
Sistem
nirkabel pada tahap generasi kedua sudah menerapkan modulasi
digital dengan kemampuan pemrosesan panggilan yang telah dikembangkan lagi.
Contohnya adalah sistem GSM, sistem standar digital TDMA dan CDMA Amerika
Serikat, atau sesuai dengan nama yang diberikan oleh Asosiasi Industri
Telekomunikasi Amerika, yakni IS-54, dan IS-95, sistem CT2 untuk Inggris,
Personal Access Communication Sistem (PACS) dan DECT yang merupakan standar
Eropa untuk telepon nirkabel maupun perkantoran.
Sistem
arsitektur pada generasi kedua ini telah memungkinkan antarmuka data antara BTS
dengan MSC distandardisasikan sehingga para operator dapat menggunakan
peralatan MSC maupun BSC yang berasal dari pabrik pembuat yang berbeda-beda,
sehingga ada pasar bebas untuk bersaing bagi industroi pembuat perangkat
telekomunikasi bergerak.. Jika pada sistem komunikasi generasi pertama yang
terutama dirancang untuk percakapan, jaringan-jaringan nirkabel generasi kedua
secara khusus sudah dirancang untuk dapat pula melakukan fungsi radio panggil,
layanan data lainnya seperti faksimil, dan pesan singkat (SMS).
Sistem
komunikasi bergerak generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan
terpadu berpita lebar (B-ISDN) untuk mengakses jaringan-jaringan informasi,
seperti: internet dan basis data publik maupun data pribadi. Munculnya
berbagai istilah seperti Personal Communication Sistem (PCS) dan Personal
Communication Network (PCN) menandai munculnya sistem generasi ketiga bagi
perangkat-perangkat genggam (ponsel)-nya.
Nama
lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication Sistems
(FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh dunia, yang juga dikenal dengan nama
International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000), dan Universal Mobile
Telecommunication Sistem (UMTS). IMT 2000 adalah generasi ketiga yang
ditetapkan oleh ITU (International Telecomunication Union) atau Perserikatan
Telekomunkasi Dunia.
Generasi
ketiga mulai dipersiapkan sejak tahun 1992 ketika ITU menetapkannya dengan nama
‘IMT-2000’. Angka 2000 memiliki tiga arti, yakni menyatakan tahun ketika
layanannya mulai tersedia di lapangan, rentang frekuensi dalam MHz yang akan
digunakan, dan laju data dalam satuan kbps.
Dalam
perkembanganya, menginjak tahun 2002, Amerika di bagian utara telah
meng-gunakan frekuensi yang direkomendasikan bagi IMT 2000 untuk layanan lain,
dan kecepatan tinggi hanya dapat disediakan melalui sel-sel yang sangat kecil
yang disebut dengan sel piko yang berada di dalam ruangan maupun di dalam
bangunan. Dengan begitu Walaupun ITU telah mendeskripsikan IMT 2000 sebagai
sebuah standar tunggal yang bersifat mendunia, tetapi penentu kebijakan bidang
telekomunikasi di beberapa negara, pabrik-pabrik pembuat peralatan dan para
operator tidak dapat mencapai kesepakatan.
Akibatnya
IMT-2000 memiliki tiga mode operasi,yakni “code division multiple accesss”
atau CDMA , “wide code division multiple accesss“ atau disingkat WCDMA
dan “time division multiple access atau TDMA, yang tidak menjamin
telepon dari satu mode akan dapat dioperasikan pada modemode lainnya. Di Eropa
generasi ketiga diberi nama UMTS (Universal Mobile Telecommunication Sistem)
Teknologi sistem komunasi nirkabel generasi keempat (G4) masih mengambil
beberapa teknologi yang belum matang benar, karena masih dikembangkan.
Kunci
di antaranya adalah antena BTS yang memilki karakter dandanan (array) adaptif.
Antena yang adaptif ini mampu menyediakan penguatan yang tinggi sehingga dapat
mengoptimalkan ukuran ponselnya dan konsumsi dayanya, serta akan memperkecil
kemungkinan terjadinya interferensi dari perangkatperangkat atau
terminal-terminal lain dalam wilayah sel yang sama. Dalam hal kemampuan
layanannya, ia dapat menyediakan layanan sistem video yang bergerak secara
penuh yang dapat dipasang pada kacamata.
NT
DoCoMo, peratr layanan komunikasi yang beroperasi di Jepang mengemukakan bahwa
kemampuan komunikasinya begitu luas dan bervariasi ,yang dapat disingkat dengan
kata “MAGIC”, yang merupakan akronim dari rentetan kata yang panjang, yakni:
Mobile Multimedia solution available Anytime, Anywhere to Anyone, but which has
Global Mobility support, and Integrated wireless solution and Customized
personal service.
Kegiatan
komunikasi yang dilakukan di dalam kendaraan yang bergerak dalam kecepatan
tinggi memungkinkan sistemnya dapat bekerja dalam kecepatan sampai 2
Mbps.,untuk pengguna yang berkomunikasi sambil berjalan kaki atau yang berada
di rumah, kecepatannya bisa mencapai 20 Mbps.