Pada
awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps
karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi
yang digunakan GSM dalam akses datapada awalnya adalah WAP (Wireless
Application protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar.
Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services)
pada tahun 2001 di Indonesia.
Secara
teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah
sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20-30 kbps. GPRS juga
memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan
juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time. Pemakaian
GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja,kapan
saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
Teknologi
3G
Teknologi
3G (dibaca : triji) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris : thirdgeneration
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan
teknologi telepon nirkabel (wireless). Perkembangan teknologi nirkabel dapat
dirangkum sebagai berikut :
1.
Generasi
pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone
System)
2.
Generasi
kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
3.
Generasi
ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara
generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu
digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori
2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service)
&EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet
Data Network) pada domain CDMA.
Secara
umum, ITU-T, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah
solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses :
1.
Sebesar
144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
2.
Sebesar
384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
3.
Sebesar
2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.
Pada
saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global
System for Mobile Communication) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project
dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership
Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah
satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar
adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data
masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi.
Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum
tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency slot.
Jaringan
3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP
perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G.
Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam
upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah
layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless).